Setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif. Manusia tidak sekedar mengandalkan hidup mereka pada kemurahan lingkungan hidupnya seperti ketika Adam dan Hawa hidup di Taman Firdaus. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mengelola lingkungan dan mengolah sumberdaya secara aktif sesuai dengan seleranya. Karena itulah manusia mengembangkan kebiasaan yang melembaga dalam struktur sosial dan kebudayaan mereka. Karena kemampuannya beradaptasi secara aktif itu pula, manusia berhasil menempatkan diri sebagai makhluk yang tertinggi derajatnya di muka bumi dan paling luas persebarannya memenuhi dunia.
Di lain pihak, kemampuan manusia membina hubungan dengan
lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi pengembangan berbagai
bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban. Dinamika sosial itu telah
mewujudkan aneka ragam masyarakat dan kebudayaan dunia, baik sebagai perwujudan
adaptasi kelompok sosial terhadap lingkungan setempat maupun karena kecepatan
perkembangannya.
1.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalahCultur al- D eter
m inis m.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagaisuperorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.
Unsur-Unsur
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsure kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
a.
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan
memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·
alat-alat
teknologi
·
sistem
ekonomi
·
keluarga
·
kekuasaan
politik
b.
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
·
sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
·
organisasi
ekonomi
·
alat-alat
dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga
adalah
lembaga pendidikan utama)
·
organisasi
kekuatan (politik)
3.
Wujud dan komponen
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
·
Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide,
gagasan,nilai- nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
gagasan,nilai- nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
·
Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi,mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola
tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·
Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaanfis
ik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia
dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat,
dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan
bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari
wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan
memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut,
kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
·
Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat
yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah
temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup
barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
·
Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat,
dan lagu atau tarian tradisional
4.
Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia
Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda
masyarakat Indonesia, walaupun luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda.
Demikian pula masyarakat dan kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan
pesatnya di masa lampau, walaupun perkembangannya dewasa ini agak tertinggal
apabila dibandingkan dengan perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun,
masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah
mengalami kemandegan sebagai perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap
tantangan yang timbul akibat perubahan lingkungan dalam arti luas maupun
pergantian generasi.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan
sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang
memicu perubahan sosial, Pertama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri
(internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan
rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external
factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara
langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup
yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat
yang harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun cepat atau lambatnya perkembangan sosial budaya
yang melanda, dan factor apapun penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan
menimbulkan reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang
bersangkutan. Besar kecilnya reaksi pro dan kontra itu dapat mengancam
kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan disintegrasi sosial terutama dalam
masyarakat majemuk dengan multi kultur seperti Indonesia.
5.
Perkembangan Sosial dan Kebudayaan Dewasa Ini
Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa
pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh.
Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional
yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat pelaksanaannya. Di lain pihak,
tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya,
norma-norma sosial dan orientasi baru. Tidaklah mengherankan apabila masyarakat
Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami
kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa
ini.
Penerapan teknologi maju
Penerapan teknologi maju untuk mempercepat pebangunan
nasional selama 64 tahun yang lalu telah menuntut pengembangan perangkat nilai
budaya, norma sosial disamping ketrampilan dan keahlian tenagakerja dengn sikap
mental yang mendukungnya. Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya itu
memerlukan penanaman modal yang besar (intensive capital investment); Modal
yang besar itu harus dikelola secara professional (management) agar dapat
mendatangkan keuntungan materi seoptimal mungkin; Karena itu juga memerlukan
tenagakerja yang berketrampilan dan professional dengan orientasi senantiasa
mengejar keberhasilan (achievement orientation).
Tanpa disadari, kenyataan tersebut, telah memacu
perkembangan tatanan sosial di segenap sector kehidupan yang pada gilirannya telah
menimbulkan berbagai reaksi pro dan kontra di kalangan masyarakat. Dalam proses
perkembangan sosial budaya itu, biasanya hanya mereka yang mempunyai berbagai
keunggulan sosial-politik, ekonomi dan teknologi yang akan keluar sebagai
pemenang dalam persaingan bebas. Akibatnya mereka yang tidak siap akan tergusur
dan semakin terpuruk hidupnya, dan memperlebar serta memperdalam kesenjangan
sosial yang pada gilirannya dapat menimbulkan kecemburuan sosial yang
memperbesar potensi konflik sosial.dalam masyarakat majemuk dengan multi
kulturnya.
Keterbatasan lingkungan (environment scarcity)
Penerapan teknologi maju yang mahal biayanya cenderung
bersifat exploitative dan expansif dalam pelaksanaannya. Untuk mengejar
keuntungan materi seoptimal mungkin, mesin-mesin berat yang mahal harganya dan
beaya perawatannya, mendorong pengusaha untuk menggunakannya secara intensif
tanpa mengenal waktu. Pembabatan dhutan secara besar-besaran tanpa mengenal
waktu siang dan malam, demikian juga mesin pabrik harus bekerja terus menerus
dan mengoah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap di lempar ke pasar.
Pemenuhan bahan mentah yang diperlukan telah menimbulkan tekanan pada
lingkungan yang pada gilirannya mengancam kehidupan penduduk yang dilahirkan,
dibesarkan dan mengembangkan kehidupan di lingkungan yang di explotasi secara
besar-besaran.
Di samping itu penerapan teknologi maju juga cenderung tidak
mengenal batas lingkungan geografik, sosial dan kebudayaan maupun politik. Di
mana ada sumber daya alam yang diperlukan untuk memperlancar kegiatan industri
yang ditopang dengan peralatan modern, kesana pula mesin-mesin modern
didatangkan dan digunakan tanpa memperhatikan kearifan lingkungan (ecological
wisdom) penduduk setempat.
Ketimpangan sosial-budaya antar penduduk pedesaan dan
perkotaan ini pada gilirannya juga menjadi salah satu pemicu perkembangan
norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya yang befungsi sebagai pedoman dan
kerangka acuan penduduk perdesaan yang harus nmampu memperluas jaringan sosial
secara menguntungkan. Apa yang seringkali dilupakan orang adalah lumpuhnya
pranata sosial lama sehingga penduduk seolah-olahkehilangan pedoman dalam
melakukan kegiatan. Kalaupun pranata sosial itu masih ada, namun tidak
berfungsi lagi dalam menata kehidupan pendudduk sehari-hari. Seolah-olah terah
terjadi kelumpuhan sosial seperti kasus lumpur panas Sidoarjo, pembalakan liar
oleh orang kota, penyitaan kayu tebangan tanpa alas an hokum yang jelas,
penguasaan lahan oleh mereka yang tidak berhak.
Kelumpuhan sosial itu telah menimbulkan konflik sosial yang
berkepanjangan dan berlanjut dengan pertikaian yang disertai kekerasan ataupun
amuk
6.
Peraturan dan Perundang-undangan
Sejumlah peraturan dan perundang-undangan diterbitkan
pemerintah untuk melindungi hak dan kewajiban segenap warganegara, seperti UU
Perkawinan monogamous, pengakuan HAM dan pengakuan kesetaraan gender serta
pengukuhan “personal, individual ownership” atas kekayaan keluarga mulai
berlaku dan mempengaruhi sikap mental penduduk dengan segala akibatnya.
Pendidikan
Kekuatan perubahan yang sangat kuat, akan tetapi tidak
disadari oleh kebanyakan orang adalah pendidikan. Walaupun pendidikan di
manapun merupakan lembaga ssosial yang terutama berfungsi untuk mempersiapkan
anggotanya menjadi warga yang trampil dan bertanggung jawab dengan penanaman
dan pengukuhan norma sosial dan nilai-nilai budaya yang berlaku, namun akibat
sampingannya adalah membuka cakrawala dan keinginan tahu peserta didik. Oleh
karena itulah pendidikan dapat menjadi kekuatan perubahan sosial yang amat
besar karena menumbuhkan kreativitas peserta didik untuk mengembangkan
pembaharuan (innovation).
Di samping kreativitas inovatif yang membekali peserta
didik, keberhasilan pendidikan menghantar seseorang untuk meniti jenjang kerja
membuka peluang bagi mobilitas sosial yang bersangkutan. Pada gilirannya
mobilitas sosial untuk mempengaruhi pola-pola interaksi sosial atau struktur
sosial yang berlaku. Prinsip senioritas tidak terbatas pada usia, melainkan
juga senioritas pendidikan dan jabatan yang diberlakukan dalam menata hubungan
sosial dalam masyarakat.
Dengan demikian pendidikan sekolah sebagai unsur kekuatan
perubahan yang diperkenalkan dari luar, pada gilirannya menjadi kekuatan
perubahan dari dalam masyarakat yang amat potensial.
Bahkan dalam masyarakat majemuk Indonesia dengan multi kulturnya, pendidikan mempunyai fungsi ganda sebagai sarana integrasi bangsa yang
menanamkan saling pengertian dan penghormatan terhadap
sesama warganegara tanpa membedakan asal-usul dan latar
belakang sosial-budaya, kesukubangsaan, keagamaan, kedaerahan dan rasial.
Pendidikan sekolah juga dapat berfungsi sebagai peredam
potensi konflik dalam masyarakat majemuk dengan multi
kulurnya, apabila diselenggarakan dengan benar dan secara berkesinambungan.
Di
samping pendidikan, penegakan hukum diperlukan untuk menjain keadilan sosial
dan demokratisasi kehidupan berbangsa dalam era reformasi yang
memicu perlembangan sosial-budaya dewasa ini. Kebanyakan
orang tidak menyadari dampak sosial reformasi, walaupun
mereka dengan lantangnya menuntut penataan kembali kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Sesungguhnya reformasi mengandung muatan
perubahan sosial-budaya yang harus diantisipasi dengan
kesiapan masyarakat untuk menerima pembaharuan yang seringkali menimbulkan ketidak pastian dalam prosesnya.
Tanpa
penegakan hukum secara transparan dan akuntabel, perkembangan sosial- budaya di Indonesia akan menghasilkan bencana sosial yang lebih parah,
karena hilangnya kepercayaan masyarakat akan mendorong
mereka untuk bertindak sendiri sebagaimana nampak gejala
awalnya dewasa ini. Lebih berbahayalagi kalau gerakan sosial itu diwarnai
kepercayaan keagamaan, seperti penatian datangnya ratu adil dan
gerakan pensucian (purification) yang mengharamkan segala
pembaharuan yang dianggap sebagai “biang” kekacauan.
Betapaun
masyarakat harus siap menghadapi perubahan sosial budaya yang diniati dan
mulai dilaksanakan dengan reformasi yang mengandung makna
perkembangan ke arah perbaikan tatanan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
1 komentar:
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) mengumumkan secara resmi rencana seleksi guru PPPK - PNS tahun 2022
menyatakan, guru honorer yang SDH mengabdi lama bisa menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN) lewat skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak PPPK Dan PNS
"Kemendikbud akan menyediakan materi pembelajaran secara daring untuk membantu tenaga HONORER mempersiapkan diri sebelum ujian seleksi penerimaan pegawai kontrak PPPK sampai PNS
Dan khusus untuk teman2 Honorer yang sudah mengabdi lama yang ingin masuk prioritas pengangkatan langsung lulus Tes PPPK Dan CPNS - PNS bisa m'hubungi staf direktur aparatur sipil negara bapak hj Gunawan dafit semoga beliau bisa bantu,
Dan Alhamdulillah sekali lagi terima kasih kepada staf direktur aparatur sipil negara
BPK Drs hj Gunawan dafit semoga bapak sehat selalu dan diberi umur panjang semoga kredibel kinerja bpk selalu meningkat dari tahun" kemarin, bagi teman teman yang ada masalah di bidan guru dan kepegawaian pemerintahan silahkan hub BPK dafit no hp beliau ☎️ 081249264549 semoga beliau bisa bantu dari segala masalah anda seperti yang saya alami kemarin, semoga petunjuk dari saya ini bisa jadi motivasi anda dan bisa jadi amal ibadah saya sekeluarga amin. Terima kasih
Posting Komentar