Jumat, 13 April 2012

PERKEMBANGAN BAKAT KHUSUS


Pendahuluan
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pekatihan secara serius dan sistematis agar dapat terwujud (Utami Munandar, 1992).
Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas (capasity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal (Conny Semiawan, 1987).
Dengan demikian, dapat disarikan bahwa bakat merupakan suatu potensi yang akan muncul setelah memperoleh pengembangan dan latihan. Adapun kemampuan dan kapasitas sudah merupakan suatu tindakan yang dapat dilaksanakan atau akan dapat dilaksanakan.
A.    Pengertian bakat khusus
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus (Conny Semiawan, 1987). Bakat umum seringkali merujuk kepada bakat intelektual dan sering disebut dengan istilah gifted, dan anak yang memiliki bakat intelektual menonjol sering disebut dengan istilah gifted children. Sedangkan bakat khusus sering kali disebut dengan talent. Bakat khusus (talent) adalah bawaan berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya, dan anak yang memiliki bakat khusus menonjol disebut dengan istilah talented children.
Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi (Conny Semiawan 1987).

B.     Jenis-jenis bakat khusus
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu:
1.      Bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric), logika bahasa dan sejenisnya.
2.      Bakat kreatif-produktif, artinya bakat dalam memciptakan sesuatu yang baru.
3.      Bakat seni, misalnya mampu menciptakan lagu hanay dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dalam waktu singkat, dan sejenisnya.
4.      Bakat kinestetik/psikomotorik, misalnya sepak bola, bulu tangkis, tenis dan keterampilan teknik.
5.      Bakat sosial, misalnya sangat mahir melakukan negosiasi, sangat mahir menawarkan suatu produk, sangat mahir mencari koneksi, sangat mahir berkomunikasi dalam organisasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
C.    Hubungan antara Bakat dan Prestasi
Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar 1992) karen bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Perlu ditekankan bahwa karena bakat masih bersifat potensial, sesorang yang berbakat belum tentu mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya jika tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya secara maksimal. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisasikan dalam bentuk prestasi unggul. Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang turut menentukan.

D.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Khusus
Conny Semiawa (1987) dan Utami Munandar (1992) menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang mununjuk pada suatu kinarja (performance) yang dapat dilakukan sekarang. Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar suatu kinerja (performance) dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Ini memberikan pemahaman bahwa bakat khusus sebagai potential ability untuk dapat terwujud sebagai kinerja (performance) atau perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang menonjol, masih memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor-faktor internal tersebut adalah:
1.      Minat
2.      Motif berprestasi
3.      Keberanian mengambil risiko
4.      Keuletean dalam menghadapi tantangan
5.      Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan individu tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor eksternal meliputi:
1.      Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2.      Sarana dan prasarana
3.      Dukungan dan dorongan orangtua/keluarga
4.      Lingkungan tempat tinggal
5.      Pola asuh orang tua




E.     PERBEDAAN INDIVIDU DALAM BAKAT KHUSUS
Dilihat dari aspek apapun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu juga memiliki bakat khusus masing-masing secara berbeda. Menurut Conny Semiawan(1987) dan Utami Munandar (1922), perbedaan bakat khusus itu bisa terletak pada jenis dan juga kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukan. Misalnya, seseorang memiliki bakat khusus bekerja dengan angka, yang lain menonjol dalam berbahasa, sementara yang lain memiliki bakat yang menonjol dalam bidang musik. Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa diantara individu satu dengan yang lain memiliki bakat khusus  yang sama tetapi kualitas yang berbeda. Misalnya, diantara dua orang yang sama memiliki bakat khusus bekerja dengan angka, orang pertama memiliki kemampuan yang lebih unggul dibandingkan dengan kemampuan orang yang kedua. Hal ini disebabkan tingkat kecerdasan antara anak yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.
Karena bakat masih bersifat potensial, perwujudannya masih sangat memerlukan pembinaan sistematis dan maksimal. Memang anak yang berbakat dan dengan mudah mewujudkannya kedalam prestasi unggul. Namun, tidak  sedikit anak yang memiliki bakat  yang bagus, tetapi karena tidak mendapatkan pembinaan dan pengembangan maksimal mengakibatkan prestasinya rendah. Ini yang sering kali disebut dengan istilah Underachiver.
F. CARA IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN BAKAT
A. IDENTIFIKASI BAKAT
            Identifikasi bakat pada seseorang merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara sistematik untuk mengidentifikasi seseorang yang berpotensi dalam suatu bidang. Penggalian bakat dengan cara mengikuti minat sang anak secara terarah dan jelas tujuannya akan mampu mengidentifikasi bakat yang dimiliki anak.
            Ajarkan anak untuk mengenali dirinya sendiri, menggali kemampuan dan batasan-batasan yang dimilikinya. Kalau kiranya yang diminta melenceng sekali dari minat dan kemampuannya (biasanya orang tualah yang paling memahami arah minat sang anak), maka beri batasan dengan pemberian alasan yang tepat dan masuk akal buat si anak. Kalau anak masih meminta mencoba, silahkan dicoba tetapi dengan perencanaan dan pertimbangan yang baik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam tahap identifikasi bakat anak adalah :
1.    Ajak  anak untuk menggali minatnya tersebut dengan berdiskusi/tanya jawab seputar minat tersebut.
2.    Gali lebih jauh dengan mengajak anak untuk mengkaji apa-apa saja yang diperlukan untuk mengikuti kursus tersebut, baik keterampilan dasar, peralatan, biaya, schedule, dan lain-lain.
3.    Apabila akan mengambil keputusan, buat perjanjian dengan si anak.
B. PENGUKURAN BAKAT                              
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan.
Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus, misalnya “Apakah saya dapat menjadi seorang guru?”
Tes bakat diantaranya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan,misalnya :
•Apakah saya cocok untuk memilih bidang keguruan
•Manakah bidang yang lebih baik bagi saya?
•Apakah kelebihan dan kekurangan saya, apabila saya ingin menjadi seorang guru?

Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak – anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan kebutuhan masing – masing.
G.    UPAYA PENGEMBANGAN BAKAT KHUSUS DAN IMPLEMENTASINYA BAGI PENDIDIKAN
Dari sekian banyak peserta didik, ada yang memiliki kemampuan rata-rata, dibawah rata-rata, dan diatas rata-rata.Biasanya peserta didik yang memiliki bakat khusus berada dalam kelompok anak yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Mereka memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan peserta didik yang lain. Dengan bakat khusus yang dimiliki, mereka mampu menunjukan prestasi unggul sesuai dengan bakat khusus yang dimilikinya.
Agar dapat mewujudkan bakat khususnya secara optimal, mereka memerlukan program pendidikan khusus sesuai dengan bakatnya. Program pendidikan untuk mengembangkan individu berbakat khusus agar dapat mencapai prestasi  unggul, biasanya dikenal dengan istilah Program Pendidikan Berdiferensi. Program pendidikan ini merupakan pelayanan diluar jangkauan program pendidkan biasa, agar dapat merealisasikan bakat dan kemampuan secara optimal, baik untuk pengembangan diri maupun untuk sumbangan yang berarti bagi kemajuan masyarakat dan Negara(Conny Semiawan, 1987; Utami Munandar, 1992).
Selain pengembangan melalui program pendidikan berdeferensiasi, individu yang memiliki bakat khusus juga sangat memerlukan dukungan maksimal dari lingkungan dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi individu untuk mengembangkan bakatnya. Dukungan psikologis dari lingkungan, seperti dukungan moral dari orang tua, pola asuh orang tua yang memberikan perasaanbebas untuk berekspresi, kesempatan untuk mengeksplorasi lingkungan serta penyediaan sarana dan prasarana, sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan bakat khusus individu.
Ada sejumlah langkah  yang dapat dilakukan untuk mengembangkan bakat khusus individu, diantaranya adalah:
1.      Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja untuk mengembangkan bakat khususnya dengan mengusahakan dukungan baik psikologis maupun fisik.
2.      Berupa menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak remaja dan anak, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyaraklat .
3.      Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan
4.      Menghubungkan program pendidikan berdiferensi di sekolah dengan kurikulum berdiferensi pula guna memberikan pelayanan secara lebih efektif kepada anak dan remaja yang memiliki bakat khusus
Adapun kondisi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan psikilogis dan kebebasan psikologis.Anak-anak merasa aman secara psikologis apabila:
1.      Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan kelebihan dan kekurangannya, serta memberi kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu.
2.      Pendidik mengusahakan suasana dimana anak tidak merasa dinilai oleh orang lain. Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dianggap sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri.
3.      Pendidik memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak. Dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam situasi ini anak merasaaman aman untuk mengungkapkan bakatnya.
Pada akhir masa remaja, seseorang sudah banyak memikirkan tentang apa yang ingin dilakukan dan mampu ia lakukan. Mereka sudah mulai  mengetahui tentang macam-macam kemungkinan, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya. Dengan pengenalan bakat yang dimilikinya dan upaya pengembangan diharapkan dapat membantu remaja untuk mementukan pilihan yang tepat dan menyiapkan dirinya untuk mencapai tujuan-tujuannya dalam hidupnya.

KESIMPULAN
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Disebut bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik, social, seni, kinestetik, dan sebagainya. Bakat khusus disebut talent, sedang bakat umum (intelektual) disebut gifted.
Ada lima jenis bakat khusus yaitu 1. bakat akademik khusus, 2. bakat berpikir kreatif-produktif, 3. bakat seni, 4. bakat kinestetik / psikomotorik, dan 5. bakat sosial. Perwujudan dari bakat adalah prestasi. Bakat dan kemampuan menentukan prestasi seseorang.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah, minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan, dan kegigihan / daya juang yang tinggi dalam menghadapi kesulitan yang timbul.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah, kesempatam maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan dan dorongan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.
Dilihat dari aspek apapun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang lain.Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu juga memiliki bakat khusus masing-masing secara berbeda. Menurut Conny Semiawan(1987) dan Utami Munandar (1922), perbedaan bakat khusus itu bisa terletak pada jenis dan juga kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukan. Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa diantara individu satu dengan yang lain memiliki bakat khusus  yang sama tetapi kualitas yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA
Harjaningrum Tri Agnes. 2007. Peranan Orang Tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
H. Sunarto dan B. Agung Hartono. 1995. Pengembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
M. Ali dan M. Asrori. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Aksara

2 komentar:

Banner CDR mengatakan...

Siip,,
http://puguhwidodo.blogspot.com

Hermawan mengatakan...

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) mengumumkan secara resmi rencana seleksi guru PPPK - PNS tahun 2022
menyatakan, guru honorer yang SDH mengabdi lama bisa menjadi Aparatur Sipil Negara ( ASN) lewat skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak PPPK Dan PNS

"Kemendikbud akan menyediakan materi pembelajaran secara daring untuk membantu tenaga HONORER mempersiapkan diri sebelum ujian seleksi penerimaan pegawai kontrak PPPK sampai PNS

Dan khusus untuk teman2 Honorer yang sudah mengabdi lama yang ingin masuk prioritas pengangkatan langsung lulus Tes PPPK Dan CPNS - PNS bisa m'hubungi staf direktur aparatur sipil negara bapak hj Gunawan dafit semoga beliau bisa bantu,

Dan Alhamdulillah sekali lagi terima kasih kepada staf direktur aparatur sipil negara
BPK Drs hj Gunawan dafit semoga bapak sehat selalu dan diberi umur panjang semoga kredibel kinerja bpk selalu meningkat dari tahun" kemarin, bagi teman teman yang ada masalah di bidan guru dan kepegawaian pemerintahan silahkan hub BPK dafit no hp beliau ☎️ 081249264549 semoga beliau bisa bantu dari segala masalah anda seperti yang saya alami kemarin, semoga petunjuk dari saya ini bisa jadi motivasi anda dan bisa jadi amal ibadah saya sekeluarga amin. Terima kasih



Posting Komentar