Rabu, 23 November 2011

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

BAB I
PENDAHULUAN

Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa,masa setengah baya dan masa tua.Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial, pisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.
Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri memasuki alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan pikir, sikap, perasaan, kemauan dan perlakuan nyata.dari segi lingkungan ada semacam ”tuntutan” dari faktor sosial, religius, nilai-nilai dan norma yang hidup didalamnya.Tuntutan itu “dikenakan” bagi individu sebagai bagian dari lingkungan itu juga.
Secara ekstrem dicontohkan : misalnya, tentu tidak normal kalau ada remaja yang masih digendong oleh orang tua mereka, selalu bergantung dan tidak dapat menagani sendiri “pekerjaan rumah” dari sekolahnya.adalah tidak wajar jika remaja tidak dapat atau tidak mau bergaul dengan teman sebayanya, Ringkasnya remaja diharapkan dan dituntut untuk bersikap, berpikir dan berlaku yang sesuai atau cocok dengan tuntutan lingkungannya, serta eksistensinya sebagai remaja.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Beberapa pengertian tugas- tugas perkembangan;
1.      Menurut R.J. Havighurst tugas – tugas perkembangan diartikan sebagai tugas yang timbul pada suatu periode atau masa tertentu dalam kehidupan seorang.
Keberhasilan dalam melkasanakan tugas perkembangan akan menumbuhkan rasa bahagia, serta member kemudahan bagi pemenuhan tugas-tugas selanjutnya. Sedangkan kegagalan akan menimbulkan ketidakbahagiaan dan membawa kesukaran dalam menghadapi tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Tugas-tugas ini timbul karena adanya tiga kekuatan yang bekerja sama, yaitu :
a)      Kematangan fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki; (b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
b)      Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya (a) belajar membaca; (b) belajar menulis; (c)  belajar berhitung; (d) belajar berorganisasi.
c)      Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih pekerjaan; (b) memilih teman hidup.
2.      Tugas-tugas perkembangan adalah petunjuk – petunjuk yang memungkinkan seseorang mengerti dan memahami apa yang diharapkan atau dituntut oleh masyarakat dan lingkungan lain terhadap seseorang dalam usia tertentu.
3.      Tugas-tugas perkembangan merupakan petunjuk bagi seseorang tentang apa dan bagaimana yang diharapkan di masa yang akan datang, jika dia kelak telah mencapainya.

B.     Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Menurut Karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan yang berbeda yaitu :
1.      Menerima Keadaan Jasmani
Para remaja diharapkan dapat menerima keadaan diri sebagaimana adanya keadaan diri mereka sendiri; bukan khayalan dan impian.Diharapkan mereka memanfaatkan dan memelihara secara efektif.
2.      Memperoleh Hubungan Baru dan Lebih Matang dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin
Akibat adanya kematangan organ reproduksi memang diharapkan remaja dapat mencari dapat memperoleh teman baru dan menjadi matang berhubungan dengan teman sebaya lawan jenis dalam kelompok mereka.buruknya dari pergaulan tersebut mereka yang tidak diterima oleh kelompok lain membuat kelompok sendiri yang dikenal sebagai “gang”.
3.      Memperoleh Kebebasan Emosional dari Orang Tua
Tindakan masa kecil diharapkan dihilangkan sebab pentingnya kebebasan emosi ini dapat memupuk mentalitas dalam menyelesaikan setiap masalah dan dapat bertanggung jawab sendiri terhadap setiap langkah pilihannya yang ditempuh.
4.      Mendapatkan Perangkat Nilai Hidup dan Filsafah Hidup
Remaja sangat tertarik pada persoalan yang menyangkut kehidupan dan falsafah hidup, serta soal kaegamaan.Mereka tertarik pada tujuan hidup, memusatkan perhatian pada standar perilaku pada diri, keluarga dan orang lain.Sehingga dapat menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya dalam masa dewasa dan selanjutnya(berguna sebagai kendali atau kemudi dalam kehidupan).
5.      Memiliki Citra-diri yang realistis
Remaja diharapkan memiliki gambaran diri secara realistis, tidak lagi atas dasar hayal (fantasi) tentang gambaran yang muluk-muluk seperti apa yang seringkali mereka pikirkan dan alami dalam masa pubertas atau masa kanak-kanak.

C.     Jenis-jenis Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Havinghust (Harlock, 1990), ada sejumlah tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh remaja, yaitu :
1.      Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
2.      Mencapai peran social pria dan wanita
3.      Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
4.      Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
5.      Mencapai jaminan kebebasan ekonomi
6.      Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
7.      Persiapan memasuki kehidupan rumah tangga
8.      Mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep yang penting untuk kompetensi kewarganegaraan
9.      Mencapai dan mengharapkan tingkah laku social yang bertanggung jawab
10.  Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan system etika sebagai pedoman tingkah laku.

D.    Usaha sekolah membantu mengembangkan tugas Perkembangan Remaja

E.     Implikasi Tugas Perkembangan Remaja bagi Pendidikan
Tugas – tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam membantu remaja tersebut, yaitu :
1.      Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan non akademik melalui berbagai perkumpulan.
2.      Membantu remaja putra dan putrid yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya melalui bimbingan dan konseling.
3.      Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri.
4.      Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan system kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan.


DAFTAR PUSTAKA
Andi Mappire 1982, Psikologi Remaja. Usaha Nasional. Surabaya
Asrori, M. (2008). Psikologi Remaja. Jakarta :Bumi Aksara
Monks,F.J.Knoers.A,M.P.Harditono,Siti Rahayu 2002.Psikologi dan Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Sarwono Sarlito W. 2002.Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafido Persada.
Sunarto, Hartono Agung.2008.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Rineka Cipta
Wenny Hulukati. 2009. Perkembangan Peserta Didik. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.






0 komentar:

Posting Komentar